Huta Siallagan


LOKASI: MRHP+JG6, Jl. Lkr. Tuktuk, Desa Siallagan, Pindaraya, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara 22395

FASILITAS: Fasilitas yang tersedia di tempat wisata Huta Siallagan ini cukup memadai seperti toilet, tempat parkir, dan toko cinderamata.

Lokasi Huta Siallagan luasnya sekitar 1,5 hingga 2 hektare, bahkan salah satu bangunan Rumah Bolon ada yang sudah berusia ratusan tahun, ditempati para keluarga dan keturunan-keturunan raja.

Huta Siallagan merupakan sebuah desa kuno yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu, dengan dibangun pada masa pemerintahan pemimpin Huta pertama, yaitu Raja Laga Siallagan.

Terdapat kumpulan meja dan kursi, atau yang sering di sebut dengan “Batu Persidangan“.Lokasi batu persidangan sendiri berada di depan rumah raja, dan tepat berada di bawah pohon Hariara. Sebuah pohon yang di keramatkan oleh suku Batak.

Meja dan Kursi yang terbuat dari batu ini, di perkirakan telah berusia sekitar 200 tahun. Dahulu kala, tempat ini di pergunakan untuk mengadili para kriminal. Jika kejahatannya kecil, maka akan diberikan sangsi berupa hukuman pasung. Namun jika kejahatannya tergolong kejahatan berat maka pelaku akan dijatuhi hukuman pancung alias potong kepala. Saat tiba hari pemancungan pelaku kejahatan akan ditempatkan di sebuah meja batu dengan mata tertutup kain ulos. Penghukuman “sadis” tersebut berakhir pada abad ke-19, saat agama Kristen mulai masuk dan diperkenalkan oleh misionaris asal Jerman, yaitu Ludwig Ingwer Nommensen ke kawasan Danau Toba.